Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No KGK: contoh masukkan no. KGK : 67, 834 atau 883-901, 1125-1140
Materi iman
Dokumen Gereja
Dok.: No. : Pilih Dokumen yg di tuju & masukkan no. dok. yg dicari - 0 (nol) daftar isi- (cat. kaki lihat versi Cetak)

 

 

KONSTITUSI APOSTOLIK
“MISSALE ROMANUM”

Constitutio Apostolica “Missale Romanum

lanjutan.....

B.     Liturgi Sabda

      55. Bacaan-bacaan dari Alkitab dan nyanyian- yanyian tanggapan- nya merupakan bagian pokok dari Liturgi Sabda, sedangkan homili, syahadat, dan doa umat memperdalam Liturgi Sabda dan menutupnya. Sebab dalam bacaan, yang diuraikan dalam homili, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya.75 Di situ Allah menyingkapkan misteri penebusan dan keselamatan serta memberikan makna rohani. Lewat sabda-Nya, Kristus sendiri hadir di tengah-tengah umat beriman.76 Sabda Allah itu diresapkan oleh umat dalam keheningan dan nyanyian, dan diimani dalam syahadat. Setelah dikuatkan dengan sabda, umat memanjatkan permohonan-permohonan
dalam doa umat untuk keperluan seluruh Gereja dan keselamatan seluruh dunia.

Saat Hening

      56. Liturgi Sabda haruslah dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mendorong umat untuk merenung. Oleh karena itu, setiap bentuk ketergesa-gesaan yang dapat mengganggu permenungan harus sungguh dihindari. Selama Liturgi  Sabda, Sangat cocok disisipkan saat hening sejenak, tergantung pada besarnya jemaat yang berhimpun. Saat hening ini merupakan kesempatan bagi umat untuk meresapkan sabda Allah, dengan dukungan Roh Kudus, dan untuk menyiapkan jawaban dalam bentuk doa. Saat hening sangat tepat dilaksanakan sesudah bacaan pertama, sesudah bacaan kedua, dan sesudah homili.77

Bacaaan – bacaan dari Alkitab

      57. Dalam bacaan-bacaan dari Alkitab, sabda Allah dihidangkan kepada umat beriman, dan khazanah harta Alkitab dibuka bagi mereka.78  Maka, kaidah penataan bacaan Alkitab hendaknya dipatuhi, agar tampak jelas kesatuan Perjanjian Lama – Perjanjian Baru dengan sejarah keselamatan. Tidak diizinkan mengganti bacaan dan mazmur tanggapan, yang berisi Sabda Allah, dengan teks-teks lain yang bukan dari Alkitab.79  

      58. Dalam Misa umat, bacaan-bacaan selalu dimaklumkan dari mimbar.
        
      59. Menurut tradisi, pembacaan itu bukanlah tugas pemimpin perayaan, melainkan tugas pelayan yang terkait. Oleh karena itu, bacaan-bacaan hendaknya dibawakan oleh lektor, sedangkan Injil dimaklumkan oleh diakon atau imam lain yang tidak memimpin perayaan. Akan tetapi, kalau tidak ada diakon atau imam lain, maka Injil dimaklumkan oleh imam selebran sendiri. Juga kalau lektor tidak hadir, bacaan-bacaan sebelum Injil pun dapat dibawakan oleh imam selebran sendiri.

      Sesudah setiap bacaan, petugas, siapapun dia, melagukan atau melafalkan aklamasi yang ditanggapi oleh jemaat. Dengan tanggapan itu, jemaat menghormati sabda Allah yang telah mereka sambut dengan penuh iman dan rasa syukur.

      60. Pembacaan Injil merupakan puncak Liturgi Sabda. Liturgi sendiri mengajarkan bahwa pemakluman Injil harus dilaksanakan dengan cara yang sangat hormat. Ini jelas dari aturan liturgi, sebab bacaan Injil lebih mulia daripada bacaan-bacaan lain. Penghormatan itu diungkapkan sebagai berikut : (1) diakon yang ditugaskan memaklumkan Injil mempersiapkan diri dengan berdoa atau minta berkat kepada imam selebran; (2) umat beriman, lewat aklamasi-aklamasi, mengakui dan mengimani kehadiran Kristus yang bersabda kepada umat dalam pembacaan Injil; selain itu umat berdiri selama mendengarkan Injil; (3) Kitab Injil sendiri diberi penghormatan yang sangat khusus.

Mazmur Tanggapan

      61. Sesudah bacaan pertama menyusul mazmur tanggapan, yang merupakan unsur pokok dalam Liturgi Sabda. Mazmur tanggapan memiliki makna liturgis serta pastoral yang penting karena menopang permenungan atas sabda Allah.

      Mazmur tanggapan hendaknya sesuai dengan bacaan yang bersangkutan, dan biasanya diambil dari Buku Bacaan Misa (lectionarium).

      Dianjurkan bahwa mazmur tanggapan dilagukan, Sekurang-kurangnya bagian ulangan yang dibawakan oleh umat. Pemazmur melagukan ayat-ayat mazmur dari mimbar atau tempat lain yang cocok. Seluruh jemaat tetap duduk dan mendengarkan; dan sesuai ketentuan, umat ambil bagian dengan melagukan ulangan, kecuali kalau seluruh mazmur dilagukan sebagai satu nyanyian utuh tanpa ulangan. Akan tetapi, untuk memudahkan umat berpartisipasi dalam mazmur tanggapan, disediakan juga sejumlah mazmur dengan ulangan yang dapat di pakai pada masa liturgi atau pesta orang kudus. Bila dilagukan, mazmur tersebut dapat dipergunakan sebagai pengganti teks yang tersedia dalam Buku Bacaan Misa (Lectionarium). Kalau tidak dilagukan, hendaknya mazmur tanggapan didaras sedemikian rupa sehingga membantu permenungan sabda Allah.

      Mazmur yang ditentukan dalam Buku Bacaan Misa dapat juga diganti dengan mazmur berikut: graduale yang diambil dari buku Graduale Romanum, atau mazmur tanggapan atau mzmur alleluya yang diambil dari buku Graduale Simplex dalam bentuk seperti yang tersaji dalam buku-buku tersebut.

Bait Pengantar Injil

      62. Sesudah bacaan yang langsung mendahului Injil, dilagukan bait pengantar Injil, dengan atau tanpa alleluya, seturut ketentuan rubrik, dan sesuai dengan masa liturgi yang sedang berlangsung. Aklamasi ini merupakan ritus atau kegiatan tersendiri. Dengan Aklamasi ini jemaat beriman menyambut dan menyapa Tuhan yang siap bersabda kepada mereka dalam Injil, dan sekaligus menyatakan iman. Seluruh jemaat berdiri dan melagukan bait pengantar Injil, dipandu oleh paduan suara atau solis.

      a.   Di luar Masa Prapaskah, dilagukan bait pengantar Injil dengan alleluya. Ayat-ayat diambil dari Buku Bacaan Misa atau dari Buku Graduale.

      b.   Dalam Masa Prapaskah, dilagukan bait pengantar Injil tanpa alleluya sebagaimana ditentukan dalam Buku Bacaan Misa. Dapat juga dilagukan mazmur lain atau tractus sebagaimana tersaji dalam Graduale.

      63. Jika sebelum Injil hanya ada satu bacaan, hendaknya diperhatikan hal-hal berikut :

      a. Di luar Masa Prapaskah, sesudah bacaan pertama dapat dilagukan nyanyian mazmur alleluya atau mazmur tanggapan disusul bait pengantar Injil dengan alleluya.

      b. Dalam masa Prapaskah, sesudah bacaan pertama dapat dilagukan mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil tanpa alleluya atau mazmur tanggapan saja.

      c. Kalau tidak dilagukan, bait pengantar Injil dengan atau tanpa alleluya dapat dihilangkan.

      64. Sekuensia dilagukan sesudah alleluya. Madah ini fakultatif, kecuali pada Hari Minggu Paskah dan Pentakosta.

 

Homili

      65. Homili merupakan bagian liturgi dan sangat dianjurkan,80 Sebab homili itu penting untuk memupuk semangat hidup kristen. Homili itu haruslah merupakan penjelasan tentang bacaan dari Alkitab, ataupun penjelasan tentang teks lain yang diambil dari ordinarium atau proprium Misa hari itu, yang bertalian dengan misteri yang dirayakan, atau yang bersangkutan dengan keperluan khusus umat yang hadir.81

      66. Pada umumnya yang memberikan homili ialah imam pemimpin perayaan. Ia dapat menyerahkan tugas ini kepada salah seorang imam konselebran, atau kadang-kadang, tergantung situasi, kepada diakon, tetapi tidak pernah kepada seorang awam.82
Dalam kesempatan-kesempatan tertentu atau karena alasan khusus, tugas homili bahkan dapat diberikan kepada seorang uskup atau imam yang hadir dalam perayaan Ekaristi teteapi tidak ikut berkonselebrasi.

      Pada hari Minggu dan pesta-pesta wajib homili harus diadakan dalam semua Misa yang dihadiri oleh umat, dan hanya boleh ditiadakan kalau ada alasan berat. Sangat dianjurkan, supaya homili juga diberikan pada hari-hari lain, terutama pada hari-hari biasa dalam Masa Adven, Prapaskah, dan Paskah. Begitu pula pada pesta dan kesempatan-kesempatan lainnya yang dirayakan dengan dihadiri oleh banyak umat.83
        
      Sangat tepat kalau sesudah homili diadakan saat hening sejenak.

Pernyataan Iman

      67. Maksud pernyataan iman atau syahadat dalam perayaan Ekaristi ialah agar seluruh umat yang berhimpun dapat menanggapi sabda Allah yang dimaklumkan dari Alkitab dan dijelaskan dalam homili. Dengan melafalkan kebenaran-kebenaran iman lewat rumus yang disahkan untuk penggunaan liturgis, umat mengingat kembali dan mengakui pokok-pokok misteri iman sebelum mereka merayakannya dalam Liturgi Ekaristi.

      68. Pernyataan iman tersebut dilagukan atau diucapkan oleh imam bersama dengan umat pada hari Minggu dan hari raya Syahadat dapat diucapkan juga pada perayaan-perayaan khusus yang  meriah.

      Kalau dilagukan, syahadat diangkat oleh imam atau, lebih serasi, oleh solis atau kor. Selanjutnya Syahadat dilagukan entah oleh seluruh jemaat bersama-sama, entah  silih berganti antara umat dan kor.

      Kalau tidak dilagukan, syahadat dibuka oleh imam, selanjutnya didaras oleh seluruh jemaat bersama-sama atau silih berganti antara dua kelompok jemaat.

Doa Umat

      69. Dalam doa umat, jemaat menanggapi sabda Allah yang telah mereka terima dengan penuh iman. Lewat doa umat ini mereka memohon keselamatan semua orang, dan dengan demikian mengamalkan tugas imamat yang mereka peroleh dalam pembaptisan. Sungguh baik kalau dalam setiap Misa umat dipanjatkan permohonan-permohonan untuk kepentingan Gereja kudus, untuk para pejabat pemerintah, untuk orang-orang yang sedang menderita, untuk semua orang, dan untuk keselamatan seluruh dunia.84

      70. Pada umumnya urutan ujud-ujud dalam doa umat sebagai berikut :
        
      a.   untuk keperluan Gereja;

      b.   untuk para penguasa negara dan keselamatan seluruh dunia;

      c.   untuk orang-orang yang sedang menderita karena berbagai kesulitan;

      d.   untuk umat setempat;

      Akan tetapi, ada perayaan khusus seperti misalnya pada perayaan Sakramen Krisma, pernikahan, atau pemakaman, ujud-ujud dapat lebih dikaitkan dengan peristiwa khusus tersebut.

      71. Imam selebranlah yang memimpin doa umat dari tempat duduknya. Secara singkat ia sendiri membukanya dengan mengajak umat berdoa, dan menutupnya dengan doa. Ujud-ujud yang dimaklumkan hendaknya dipertimbangkan dengan matang, digubah secara bebas tetapi sungguh cermat, singkat, dan mengungkapkan doa seluruh umat.

      Menurut ketentuan, ujud-ujud doa umat dibawakan dari mimbar atau tempat lain yang serasi, entah oleh diakon, solis, lektor, entah oleh seorang beriman awam lainnya.85  

      Selama doa umat, jemaat berdiri dan mengungkapkan doa mereka entah lewat permohonan yang diserukan bersama-sama sesudah tiap-tiap ujud, entah dengan berdoa dalam hati.

 

<<< Sebelumnya [Home] Selanjutnya >>>

[Home] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24][25] [26] [Daftar Singkatan]

 

 


 

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id